Rahasia 114 Basmallah

Shared tulisan

Bismillahirrohmaninrrohim.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Umat Islam membacanya beberapa kali setiap hari. Di awal shalat, di permulaan surat, sebelum makan, atau ketika hendak mengerjakan sesuatu. Basmalah. Kalimat pembuka dari hampir seluruh isi Al-Qur’an.

Basmalah bukan sekadar pembuka. Basmalah adalah kunci yang menyimpan simetri, keteraturan, dan misteri matematis yang mencengangkan.

Al-Qur’an terdiri dari 114 surat. Dan jumlah Basmalah pun 114 kali. Namun ada satu keunikan: Surat ke-9 (At-Taubah) tidak diawali dengan Basmalah. Tapi anehnya, seperti di kopensasi ada tambahan Basmalah di QS An-Naml (27): 30.

Di tengah-tengah surat itu dalam kutipan surat Nabi Sulaiman tertera: “Innahu min Sulaymana wa innahu Bismillahirrahmanirrahim.”

Artinya? Jumlah total Basmalah tetap 114. Tidak lebih. Tidak kurang. Seakan ada yang menata. Bukan secara acak, tapi secara sadar, rapi, dan penuh makna.

Jumlah surat dalam Al-Qur’an berjumlah 114. Angka ini bukan angka kebetulan, melainkan memiliki struktur matematis yang menarik: 114 = 19 × 6. Angka 19 sendiri secara eksplisit disebut dalam Al-Qur’an, QS Al-Muddatsir [74]:30: “‘Alaihaa tis‘ata ‘ashar” (Padanya ada sembilan belas).

Jumlah surat dalam Al-Qur’an dapat dipahami sebagai bagian dari pola numerik yang berkaitan langsung dengan “kode 19” yang ditunjukkan oleh ayat tersebut. Kata Basmalah sendiri tersususn dari 19 huruf.

QS Al-Mudatsir ayat 30 telah menjadi dasar bagi penelitian Rashad Khalifa, seorang ilmuwan Mesir-Amerika, yang membongkar keindahan struktur numerik Al-Qur’an berdasarkan angka 19.

Rashad Khalifa meneliti Al-Qur’an dengan bantuan komputer pada akhir 1970-an.

Ia menemukan bahwa angka 19 menjadi poros dari berbagai keteraturan: jumlah huruf, jumlah kata, jumlah ayat, hingga struktur surat. Misalnya, kata Allah muncul 2.698 kali (19 × 142).

Jumlah total ayat dalam Al-Qur’an, yaitu 6.346 ayat, bila dijumlahkan digitnya (6+3+4+6) menghasilkan 19.

Temuan ini dikenal sebagai “Kode 19”, dan menjadi salah satu bukti matematis bahwa Al-Qur’an memiliki sistem internal yang mustahil disusun oleh manusia.

Pola ini seakan menjadi bagian dari mekanisme ilahi untuk menjaga keaslian wahyu. Sebagaimana Allah sendiri menegaskan: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS Al-Hijr [15]:9).

Bagi yang membuka mata, ini bukan sekadar angka. Ini adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa wahyu-Nya bukan hasil ciptaan manusia. Bahwa dalam Al-Qur’an, keindahan kata bersatu dengan keajaiban bilangan.

Bahwa iman pun bisa dibangkitkan lewat logika dan keteraturan yang tak mungkin disusun oleh akal biasa.

Saatnya kita membuka hati. Membaca dan memahami Al-Qur’an bukan hanya dari isi pesannya, tetapi juga dari struktur dan iramanya. Di sanalah Tuhan berbicara melalui huruf, makna, dan bilangan.

Jika bismillah saja ditulis dengan hitungan yang sempurna, bagaimana mungkin kita berani menjalani hidup tanpa aturan, tanpa arah, dan tanpa Tuhan?

1 thought on “Rahasia 114 Basmallah”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top