
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, pangan ultra-proses (UPF) semakin mendominasi pola makan anak. Produk seperti mi instan, sereal manis, minuman berperisa, nugget, hingga camilan kemasan kini menjadi bagian rutin sehari-hari. Laporan WHO (2023) dan UNICEF (2022) menunjukkan bahwa pola makan tinggi UPF terkait dengan meningkatnya risiko malnutrisi, obesitas, serta gangguan perkembangan. Studi terbaru dalam Nature Food (2025) juga mengaitkan konsumsi UPF dengan penurunan fungsi kognitif anak.
Karakteristik Pangan Ultra-Proses
Menurut NOVA Classification oleh Monteiro et al. (2019), UPF adalah makanan yang mengalami pengolahan intensif sehingga kehilangan struktur pangan alami. Produk ini umumnya tinggi gula, garam, lemak jenuh, serta berbagai aditif. FAO (2020) menyebut UPF sebagai pangan rendah kualitas gizi yang berkontribusi pada pola makan tidak sehat di banyak negara.
Dampak UPF terhadap Status Gizi Anak
Anak yang mengonsumsi UPF cenderung mengalami *hidden hunger* atau kekurangan mikronutrien meskipun makan dalam jumlah cukup (UNICEF, 2021). Defisiensi zat besi, vitamin D, dan zinc umum ditemukan pada anak dengan pola makan tinggi UPF (WHO, 2020). Selain itu, konsumsi UPF berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas masa kanak-kanak (Louzada et al., 2015) dan resistensi insulin yang dipicu minuman manis (Malik et al., 2010).
Dampak UPF terhadap Perkembangan Otak
Perkembangan otak memerlukan nutrisi penting seperti omega-3, kolin, dan zat besi (Bryan et al., 2004). Kurangnya nutrisi ini akibat dominasi UPF dapat menghambat fungsi eksekutif, memori kerja, serta kemampuan belajar. Laporan Nature Food (2025) menunjukkan bahwa UPF berkaitan dengan gangguan atensi dan penurunan performa kognitif. Selain itu, diet tinggi gula dan lemak jenuh dapat meningkatkan inflamasi dan mengganggu mikrobioma usus, yang penting bagi kesehatan mental dan perilaku (Slyepchenko et al., 2017).
Dampak UPF terhadap Perkembangan Fisik
Kurangnya protein berkualitas serta mineral seperti kalsium dan vitamin D menghambat pertumbuhan tulang dan otot (UNICEF, 2019). UPF juga meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi sejak usia dini (WHO, 2022). Studi menunjukkan bahwa obesitas terkait konsumsi UPF dapat mempercepat pubertas pada anak perempuan (Burt Solorzano & McCartney, 2010).
Faktor Sosial dan Ekonomi
UPF sering menjadi pilihan utama karena murah, praktis, dan mudah ditemukan. FAO (2020) menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat pada UPF semakin tinggi akibat perubahan gaya hidup dan agresifnya pemasaran makanan anak.
Solusi dan Rekomendasi
WHO (2023) merekomendasikan pengurangan konsumsi UPF dan mendorong peningkatan konsumsi makanan segar serta minim proses. Orang tua berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak dengan menyediakan pilihan sehat seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan sumber protein. Pemerintah perlu menetapkan regulasi lebih ketat terhadap iklan makanan anak, serta pengaturan batasan gula, garam, dan lemak pada produk industri.
Di sisi lain, implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu memastikan bahwa menu yang disediakan mengutamakan makanan rumahan dan bahan segar, bukan produk ultra-proses. Pendekatan ini tidak hanya lebih sehat bagi anak, tetapi juga mendorong konsumsi pangan lokal, memperkuat produksi petani, dan membangun ekosistem pangan yang lebih berkelanjutan. Prioritas pada bahan segar dan olahan minimal akan menekan ketergantungan anak pada UPF, sekaligus meningkatkan kualitas gizi harian mereka.
Daftar Referensi
Bryan, J. et al. (2004). Nutrients for cognitive development in children. Nutrition Reviews.
Burt Solorzano, C., & McCartney, C. (2010). Obesity and puberty. Nature Reviews Endocrinology.
FAO. (2020). Ultra-processed foods, diet quality and health.
Howard, A. L. et al. (2011). Diet and ADHD symptoms. J. of Child & Adolescent Psychiatry.
Kemenkes RI. (2021). Pedoman Kantin Sehat Sekolah.
Louzada, M. L. et al. (2015). Ultra-processed food consumption and obesity. Public Health Nutrition.
Malik, V. S. et al. (2010). Sugary drinks and metabolic disease. Diabetes Care.
Monteiro, C. A. et al. (2019). NOVA food classification system.
Nature Food. (2025). Report on UPF and child neurodevelopment.
Slyepchenko, A. et al. (2017). Gutβbrain axis and mood disorders. Frontiers in Psychiatry.
Ilustrasi dan Editing dibantu AI